Rabu, 17 Januari 2018

Emak




“If you can't go back to your mother's womb, you'd better learn to be a good fighter.”
-Anchee Min, Red Azalea

Perempuan yang kerap saya sapa Mama adalah seorang perempuan yang telah melahirkan serta membesarkan saya, seseorang yang rela membawa saya selama 8 bulan kemana pun ia pergi. Sebuah anugerah besar yang telah ia berikan kepada saya adalah ketika ia mau bersusah payah mengandung saya dan rela bertaruh nyawa ketika melahirkan saya, bayi yang belum sempurna yang harus ia lahirkan dengan susah payah. Tetapi perempuan yang kerap saya panggil mama itu tetap menyayangi saya walaupun saya lahir dengan keadaan yang tidak normal dan harus membuat ia dan papa saya susah payah membesarkan saya dan membutuhkan biaya yang lebih besar dibanding anak-anak lainnya. Sampai saat ini pun ia tetap berbangga hati menceritakan proses persalinan yang hampir merenggut nyawanya ketika melahirkan saya. Menurut saya anugerah terbesar yang saya dapatkan adalah ketika orang tua saya mau dan rela tetap melahirkan saya walau mereka tau resiko yang sangat besar menanti dihadapan mereka.
Karena kelahiran prematur saya, mama saya harus lebih berhati-hati dalam merawat saya, bahkan karena lahir dengan berat 1400 gram dan berbadan kecil ia sampai merasa takut setiap kali akan menyentuh saya. Mama saya adalah sosok yang sangat hebat karena bisa membesarkan seorang anak yang memiliki berat hanya 1400 gram sampai mencapai umur 16 dengan keadaan normal tanpa cacat sedikit pun, dari seorang anak yang kekurangan berat badan sampai kelebihan berat badan. Mama saya dan saya adalah dua orang yang sangat mirip, mulai dari wajah sampai sifat kami semuanya mirip, darinya juga saya belajar untuk menjadi seseorang yang kuat, tegar, dan cekatan tapi karena buah jatuh tidak jauh dari pohonnya saya juga menjadi pribadi yang cerewet dan pemarah seperti mama saya. Tapi entah kenapa saya tidak merasa rugi mendapatkan hal-hal yang bisa dibilang negatif tersebut karena dari ia pula saya belajar untuk berubah menjadi sosok yang lebih baik setiap harinya walau mungkin berubah bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Yang pasti menurut saya dapat dilahirkan dari sesosok perempuan kuat yang rela mempertaruhkan nyawanya demi nyawa saya merupakan hadiah terbesar yang pernah saya miliki.

16 komentar:

Desi natalia mengatakan...

Sangat-sangat menyentuh

Unknown mengatakan...

Cerita yang cukup membuat orang ada di dalam ceritanya

Tasya Geradline mengatakan...

cerita nya sangat menarik dan menyentuh! 👌🏻

Brainard mengatakan...

Ceritanya sangat menyentuh banget

vincent.kuswanto29@gmail.com mengatakan...

Ceritanya menarik...tingkatkan lagi 👍👍

Antonius Ferdinand mengatakan...

Cerita yang baik semoga dapat menginspirasi bagi yang membaca

Unknown mengatakan...

Tulisan ini sangat keren. Ibu merupakan seseorang yang berharga.

Unknown mengatakan...

Ceritanya menarik dan terus berkarya

Unknown mengatakan...

Tulisan yang baik dan menginspirasi tentang seorang ibu.

Ipan mengatakan...

Dua tiga the tarik
Ceritanya sangat menarik

Unknown mengatakan...

Wah sangat menegangkan sekali kehidupanmu bersama ibu dan hargai tindakan Ubuntu kepadamu dengan sepenuh hati

vellen mengatakan...

Mama nya cantik:))))

Jennifer Christi Thengsheli mengatakan...

Ibumu luar biasa👍

Unknown mengatakan...

sayangilah selalu ibumu!

Clara Alverina mengatakan...

Tulisan yang menarik :)

maputa mengatakan...

Benar!! Sosok ibu memang tempat belajar bagi anak”nya untuk menjadi sosok yang lebih baik 😊😊

Kata Kunci Materi Bahasa Indonesia dalam Buku Bahasa Indonesia Kelas XI

1)Teks prosedur merupakan teks yang menjelaskan langkah-langkah secara lengkap dan sistematis tentang cara melakukan sesuatu. 1. Menjelaska...